Sabtu, 29 Oktober 2011

Sumpah Pemuda dan Cita-cita Nasional Kita

Sumpah Pemuda Dan Cita-Cita Nasional Kita

86 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1925, sebuah manifesto sudah diumumkan: manifesto pemuda. Manifesto itu sudah menegaskan perlunya sebuah pemerintahan sendiri, yang mandiri dan tidak bergantung kepada luar, dan mempersatukan seluruh rakyat untuk mencapai tujuan itu.
Manifesto itu kemudian mengerucut dalam ikrar pemuda di tahun 1928: Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Sumpah pemuda adalah peristiwa revolusioner dalam sejarah perjuangan kemerdekaan. Untuk pertama kalinya, para pemuda dari berbagai daerah berhasil menghilangkan rintangan etnisitas, keagamaan, dan kesukuan, demi merengkuh cita-cita nasional bersama: Indonesia merdeka.
Bung Karno, dalam sebuah pidatonya saat peringatan Sumpah Pemuda di tahun 1963, menyerukan agar generasi penerus tidak “tidak mewarisi sumpah pemuda,  tapi warisilah api Sumpah Pemuda”. Menurut Bung Karno, “kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, bangsa, dan tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir.”
Karena itu, bagi Bung Karno, sumpah pemuda harus diletakkan pada visi: satu negara kesatuan dari Sabang sampai Merauke, masyarakat adil dan makmur, dan persahabatan antarbangsa yang abadi. Jika demikian, cita-cita sumpah pemuda tidaklah berakhir pada proklamasi kemerdekaan saja, tetapi ia akan terus hidup dan berkobar dalam lokomotif perjuangan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur.
Sekarang, 83 tiga tahun setelah ikrar sumpah pemuda, cita-cita masyarakat adil dan makmur makin jauh dari kenyataan. Sebagian besar rakyat kita hidup miskin. Pengangguran sudah merajalela di mana-mana. Anak-anak usia sekolah terusir dari lembaga pendidikan dan terpaksa menyambung hidup di jalan-jalan. Kaum buruh berhadapan dengan upah murah. Biaya kesehatan makin makin mahal dan makin sulit diakses oleh rakyat.
Sementara itu, penyelenggara negara juga makin jauh dari cita-cita nasional. Cara pemerintah menyelenggarakan perekonomian tidak berpijak kepada filosofi ekonomi warisan pendiri bangsa, yakni pasal 33 UUD 1945. Rejim SBY-Budiono lebih senang mengikuti jalan liberalisme ekonomi. Jalan itu diikuti dan dipuja-puji pula oleh sekawanan ekonom didikan barat.
Bangsa Indonesia pun berada dimulut kehancuran: negara pengutang terbesar di dunia, negara paling korup di dunia, negara pengirim tenaga kerja migran terbesar, dan negara pengimpor segala barang kebutuhan hidup terbesar di dunia.
Cerita-cerita tentang bumi dan kekayaan alam Indonesia kini seolah tinggal dongen. Sebagian besar kekayaan alam itu sudah berpindah tangan ke tangan asing: emas, tembaga, bauksit, minyak, nikel, batubara, mangan, dan lain-lain. Pulau-pulau yang indah nan cantik pun sudah disewa oleh orang-orang kaya dari luar negeri.
Padahal, pada tahun 1956 Bung Karno pernah berkata: “Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-saudara. Berjiwa besarlah,berimagination. Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia!”
Rupanya, kata-kata Bung Karno ini dilupakan oleh para pemimpin bangsa saat ini, juga oleh sebagian besar pemuda kita saat ini. Dulu, Bung Karno seolah menunda untuk mengolah kekayaan alam kita yang berlimpah. Sebab, ia menunggu para pemuda-pemudi Indonesia selesai belajar teknologi di berbagai penjuru dunia. Tetapi, sekarang ini justru sebaliknya, kita punya banyak pemuda jebolan sekolah bermutu di luar negeri, tetapi sangat sedikit diantara mereka yang berfikir demi bangsa dan negaranya.
Tetapi, sejarah telah memberi tahu kepada kita: pemuda pernah memainkan peranan penting dalam sejarah perjuangan nasional. Persoalan pokok kita sekarang ini tidak berbeda jauh dengan kolonialisme di masa lalu: penjajahan asing. Penjajahan asing ini bisa eksis karena pemerintahan nasional sekarang berkarakter inlander dan tidak memihak kepentingan nasional.
Sudah saatnya para pemuda kembali kepada tugas sejarahnya. Tugas paling mendesak saat ini adalah membebaskan bangsa dari cengkeraman imperialisme. Hanya dengan begitu, bangsa Indonesia punya kesempatan untuk menatap masa depan dan bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita nasionalnya: masyarakat adil dan makmur.

Jumat, 28 Oktober 2011

DATA DAN FAKTA NEOLIBERAL DI INDONESIA

The Bilderberg Group (TBK) adalah organisasi rahasia paling berpengaruh di dunia (di bongkar oleh Daniel Estulin). ini adalah konspirasi imperialis untuk menguasai dunia. karena tokoh utamanya banyak yahudi seperti H.kissinger, P.wolforwitz dll, maka sering diasosiasikan sebagai bagian dari perjuangan yahudi menaklukan dunia.mereka ngin membangun Orde Dunia Baru dimana antara lain tidak ada kelas menega, yang ada cuma majikan dan pelayan. hanya budak patuh yang akan di hargai dan para nonkonformis akan dimusnakan. pilar utama TBK adalah untuk membangun KEKAISARAN GLOBAL (Global Empire) adalah Korporasi (MNC/TNC/RAJA MEDIA MASSA/RAJA MINYAK), PERBANKAN (WB/ADB/IMF) dan PENGUASA (USA/NEGARA KAPITALIS, agen-agennya dll.yang sering disebut CORPORAKTOKRASI. tiga pilar utama inilah yang beroperasi melakkukan misi pengurasan /perampokan/penaklukan terhadap negara lemah yang kaya akan SDA seperti indonesia, irak dll. jadi skenario menjadikan indonesia sebagai salah satu budak di duniabukan mustahil?munculnya kekuatan baru (Cina, Iran, Amerika Latin, Rusia dll) mungkin menghalangi mimpi mereka (kecuali ada dari negara tersebut yang ikut konspirasi juga. indonesia akan bangkit, kalau rezim antek

Neoliberalisme di Indonesia

neoliberalisme merupakan istilah yang diberikan terhadap perkembangan sistem ekonomi kapitalisme saat ini yang dijalankan di Indonesia, maupun diberbagai belahan dunia lainnya. kapitalisme sendiri adalah sistem ekonomi dimana alat-alat produksi dimiliki, dikuasai oleh segelintir orang pemilik modal (pengusaha), sementara kelompok besar lainnya (rakyat pekerja) harus bekerja untuk mendapatkan upah agar dapat melanjutkan hidupnya.

karena kaum pemilik modal menguasai alat-alat produksi, mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi, dan mengontrol seluruh kebijakan pemerintah agar berpihak kepada kepentingan kaum pemilik modal. sejak Tahun 1980-an, sistem ekonomi kapitalisme neoliberal ini mulai dipraktekan diberbagai belahan dunia.

mengapa disebut Neoliberalisme???
karena kini kapitalisme mempraktekan kembali prinsip ekonomi liberal, dimana"persaingan bebas, pasar bebas" harus menjadi dasar dari setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. tanggung jawab sosial dan perlindungan negara terhadap"kaum lemah" yang sebelumnya dipraktekkan dalam kapitalisme harus digantikan oleh "pasar", biar pasar yang menyelesaikannya". tugas dari negara, justru menjamin bahwa" persaingan bebas, pasar bebas" bergerak dab berfungsi optimal. bentuk konkret kebijakan "pasar bebas" ini adalah:

1. kekayaan alam, energi dan seluruh aset suatu negara harus bebas dibuka untuk dimasuki, dimiliki dan dikuasai oleh asing. artinya, kebijakan yang mengahambat, mambatasi masuknya modal harus dihapuskan.
2. pasar dalam negeri suatu negara harus dibuka penuh untuk dimasuki oleh asing. artinya tidak ada proteksi atau hambatan dari kebijakan suatu negara bagi produk-produk asing untuk masuk, bersaing, dan berikutnya mengalakan produk-produk dalam negeri. tidak peduli itu apakah akan menghancurkan industri nasional atau tidak.
3. Swastanisasi atau privatisasi, konsep bahwa sektor-sektor penting dan dibutuhkan untuk rakyat banyak harus dikuasai oleh negara, yang muncul dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara/Daerah(BUMN/D), harus dijual dan dikuasai asing.
4. Tanggung jawab sosial negara (keberpihakan dan perlindungan negara), terhadap kelompok mayoritas yang lemah (buruh, petani, nelayan dan rakyat miskin) harus dihapuskan. serahkan semua kepada mekanisme pasar, harus dibeli sesuai dengan harga pasar. bentuk nyatanya adalah dikurangi hingga dihapuskannya subsidi. akibatnya: Pendidikan, Kesehatan, Pupuk, dan segala kebutuhan sosial lainnya menjadi mahal dan tak mampu "dibeli" oleh rakyat kebanyakan.
5. begitu pulah halnya di bidang ketenagakerjaan, segala persoalan yang menyangkut ketenagakerjaan (Upah, Hubungan kerja, Jaminan sosial, Lapangan pekerjaan, Serikat buruh) biarkan ditentukan oleh pasar.


Mengapa dan Bagimana Neoliberalisme bisa Berkembang..?
Kapitalisme merupakan sistem ekonomi cikal-bakalnya telah muncul sejak abad 15 dan mencapai titik maju setelah terjadinya revolusi industri. sepanjang sejarah kapitalisme, sistem ekonomi kapitalisme selalu menghasilkan dua hal : pertama, krisis ekonomi yang mengakibatkan penganguran dan kemiskinan massal. kedua, adanya pertentangan antara BURUH dan pemilik modal (kapitalis/pengusaha). sepanjang kapitalisme ada, pertentangan ini tidak akan perna berhenti. dari mulai pertentangan antara seorang buruh dengan majikan, hingga pertentangan antara seluruh(organisasi) buruh dengan seluruh majikan. kedua hal diatas jika dibiarkan dapat menghancurkan kapitalisme. hal ini kemudian disadari,sehingga pada awal 1930-an di AS , konsep "pasar bebas" harus dibatasi,apalagi kekuatan buruh telah berkembang semakin kuat. negara harus melindungi dan memiliki tanggung jawab sosial terhadap warga negaranya yang lemah. sederhananya, "Kesejahteraan juga harus dapat dinikmati oleh kaum yang lemah". negara harus juga memberikan jaminan sosial, subsidi kepada rakyatnya yang lemah : kesehatan, pendidikan, perumahan, penganguran dan lain sebagainya.

konsep "Negara kesejahteraan" ini terus berjalan hingga akhir Tahun 1970-an. pada paruh kedua Tahun 1970-an, ekonomi kapitalisme terutama di negara-negara pertama(nagara-negara yang tergabung dalam G7) mulai STAGNAN/mandeg dan membutuhkan adanya pasar yang lebih luas sebagai solusinya. tetapi rencana ini dirasa terhambat dengan adanya kebijakan nasional di negara-negara dunia ketiga dan negara yang baru merdeka yang menghambat masuknya modal dan produk dari dunia pertama.

oleh karena itu kemidian konsep "pasar bebas" dalam kapitalisme harus kembali dijalankan dengan tujuan yang sama seperti saat mereka MENJAJAH dahulu , yaitu: penguasaan sumber daya alam, kebutuhan akan pasar, dan kebutuhan akan tenaga kerja yang murah. inilah mengapa sistem ekonomi Neoliberal kita disebut sebagai sistem ekonomi PENJAJAHAN BARU. sejak awal Tahun 1980-an hingga saat ini sistem ekonomi kapitalisme Neoliberal telah dipraktekan secara Global di seluruh negeri di dunia dengan menggunakan dua alatnya:

1. IMF, Bank Dunia, dan Organisasi perdagangan dunia WTO.
karena praktis lembaga-lembaga ekonomi dunia ini dikuasai oleh negara-negara penjajah. Misalnya, 5 dewan pimpinan Eksekutif permanen IMF dicalonkan oleh lima pemilik saham terbesar yaitu : Prancis,amerika,inggris,jerman dan jepang. jumlah suara di IMF didasarkan pada jumlah setoran pada sumber keuangan IMF. misalnya saja tahun 1990 tercatat bahwa 23 negara dunia 1 memiliki 62,7% suara berbanding dengan 35,2% suara yang dimiliki 123 anggota lainnya.
2.  Hutang luar negeri.
lewat hutang luar negeri yang diberikan IMF dan Bank Dunia kepada negara-negara peminjam, mereka mensyaratkan bahwa negara-negara peminjam harus melaksanakan kebijakan ekonomi neoliberal ini. Neoliberalisme adalah faham yang bertentangan dengan PANCASILA dan UUD45, karena roh dari dasar negara dan konstitusi kita adalah Sosialisme Indonesia.