Rabu, 02 November 2011

Kajian Ilmiah Hari Jumat: Masalah Pertambangan




Gue dateng telat euy ke acara,cuma dapet pas sesi tanya jawab. Berikut beberapa hal dari sesi itu yang saya ingat:
Penanya (selanjutnya di singkat P): Saya mau bertanya masalah lumpur Lapindo.Kan tadi mas bilang bahwa setiap perusahaan yang membuka tambang harus memiliki Amdal. Nah, bagaimana dengan perusahaan yang mengurusi pertambangan di Lapindo itu? Kok sampai terjadi hal seperti itu?
Narasumber(selanjutnya di singkat NS): Perlu di ketahui amdal itu secara peraturan baru berlaku bagi perusahaan yang melakukan pertambangan. Namun yang baru eksplorasi, maka perusahaan itu tak perlu membuat amdal. Cukup membuat laporan saja tentang kegiatan eksplorasinya kepada pemerintah daerah setempat. Juga skala pengeboran kala itu bukan tingkat propinsi, melainkan Sidoarjo. Jadi peraturan tentang pembuatan AMDAL itu tidak perlu bagi perusahaan tersebut. Lagi apes perusahaan itu. Pas eksplorasi, pas salah ngebor. Lagipula dalam hal pertambangan banyak kepentingan bermain di sana.* biase jek…haiyah cingcai lahh…
P berikutnya: Mas, mengenai kontrak pertambangan Freeport dengan pemerintah Indonesia itu di Irian jaya habisnya sampai kapan?
NS : Setahu saya baru diperbaharui lagi tahun 1991 dan berlaku selama 25 tahun kontrak tersebut. Tak tahu kalau ketemu mineral berharga lain di sana, mungkin mereka perpanjang lagi.
* aye mikir, pokoknya ampe ludes ya tuh mineral yang di sana baru mereka kagak perpanjang lagi kontraknya.Nasib…nasib…kesian banged ya Indonesia.
P dia lagi: Mas, bisa nggak sih pertambangan di Indonesia yang kelola bangsa sendiri atau perusahaan nasional? Kan banyak expert-expert yang jago tuh di bidang pertambangan?
NS : Iya. Kan banyak tenaga ahli kita di pakai di luar yah. Seperti perusahaan energi Areva * ini sponsor klub bola FC Nuernberg mas, klub pavorit gue yes, itu kan salah satu tenaga ahlinya lulusan ITB * watou kebanggaan almamater masih melekat dengan pasti yes o yes!.
Semestinya bisa, tinggal bagaimana kitanya. Kan kadang kita masih percaya produk luar negri, teknologi luar negri. Kalau yang produk lokal, teknologi lokal kita masih berfikir kurang bagus. Nah, mau kagak kita mencoba teknologi kita?. Mestinya kita berani mencoba kalau ingin maju.
* sepaham banged deh bos!. Itu memang yang perlu kita lakuin. Mendobrak cara berfikir bangsa kita dan membangkitkan kebanggaan sebagai suatu bangsa. Kita bukan selamanya jadi bangsa terjajah, bangsa budak. Kita harus berani berdiri di atas kaki sendiri sebagai suatu bangsa. Sepakaaaat beneeeer….Merdeka!!!!.
Demikianlah sodare-sodare kajian ilmiah yang berlangsung di mesjid al falah Berlin hari ini. Moga ada manfaatnya bagi kita semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar