Kamis, 03 November 2011

SEKOLAH SUDAH MATI

School Is Dead; begitulah “sabda” dari Everett Reimer, banyak orang yang tidak setuju dan menganggapnya gila (dunia memang butuh orang gila), sama ketika Nietzsche mengumandangkan “Tuhan sudah mati” tapi ada juga yang setuju dengan Reimer bahwa sekolah memang sudah mati . Pertanyaannya kenapa bisa?.Sekolah berasal dari kata skhole, Scola atau schola dalam bahasa Latin yang arti harfiahnya adalah “waktu luang atau waktu senggang”. Tradisi sekolah bisa dilacak dari kebiasaan orang-orang Yunani kuno yang menggunakan waktu luangnya untuk mengunjungi siapa yang dianggap cerdas di masa itu untuk bertanya dan berdiskusi tentang berbagai hal.

Plato sang bijak bestari pernah menyelenggarakan sekolah yang namanya Academia di Athena, metode yang digunakan adalah dengan dialog (bertanya, diskusi dan berdebat) sehingga proses transformasi pengetahuan bisa berjalan secara dialogis.

Bagaimana dengan “sekolah” hari ini? Yang terjadi sekarang (sejak abad pertengahan) sangat jauh dari misi suci sekolah, seharusnya sekolah adalah sebuah proses humanisasi (memanusiakan manusia) tapi malah sebaliknya, dimana-mana termasuk negeri ini “sekolah” tidak lebih dari pabrik yang memproduksi robot-robot yang siap melayani keinginan majikannya, “sekolah” terutama yang formal sama fungsinya dengan penjara yang mengasingkan penghuninya dari dari dunia luar, lulusannya seperti “pohon yang dibonsai”, pendeknya “sekolah” telah murtad dari filosofinya yang mulia.

Lembaga-lembaga “pendidikan” formal berlomba-lomba untuk menerima dan meluluskan penghuninya sebanyak mungkin (kwalitas hanya jargon), didalam kelas, guru dan dosen bertingkah seperti manusia serba tahu alias tidak bisa salah (seperti Tuhan) dan siswa-mahasiswa kerjanya hanya menghafal, mengerjakan tugas dan sekali lagi MENGHAFAL. Guru dan dosen juga ada yang berperilaku seperti algojo yang kerjanya membantai, ada yang bermental pedagang (jual beli bahan kuliah) bahkan ada yang menjadi mafia dengan dengan “memperdagangkan” ijazah dan korupsi. Pertanyaannya, “sekolah” itu pabrik, pasar atau penjara?.

Akibatnya terjadi kejahatan di seantero jagad yang ironisnya dilakukan oleh orang-orang berdasi keluaran “sekolah”. Contohnya di negeri ini, korupsi merajalela (bahkan dilakukan secara berjamaah),parade pengangguran membentuk barisan panjang dan kriminalitas pun mewabah (terutama yang dilakukan oleh penjahat berdasi), ini semua akibat dari “sekolah” mengalami kematian karena memang sengaja “dibunuh” demi kepentingan penguasa yang berselingkuh dengan pengusaha demi memenuhi hasrat “bejatnya”.
Apa yang harus kita semua lakukan?

dikutip dari malcomstimikdp.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar